Advertisement
Pemkab Gunungkidul Lakukan Pencegahan Antraks Lewat Khotbah Salat Jumat

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) terus melakukan upaya pencegahan agar tidak ada lagi ternak terjangkit antraks. Salah satu upaya yang dilakukan melalui program khotbah salat Jumat.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan program tersebut dibuat dengan mendasarkan pada Perda No. 13/2023 tentang Penyelenggaraan Peternakan dan Kesehatan Hewan bahwa pemberantasan antraks boleh melibatkan masyarakat. Dinas juga tidak dapat melakukan pemberantasan antraks sendiri.
Advertisement
Dia mengaku pihaknya baru saja selesai membuat naskah khotbah yang akan didistribusikan kepada masjid/ musala yang ada di Gunungkidul. Melalui itu, imam salat dapat terlibat langsung melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
“Naskah baru saja jadi kemarin. Itu sifatnya tawaran. Kami minta tolong agar dapat dibawa ke khotbah agar kita bisa sama-sama keluar dari persoalan antraks,” kata Wibawanti ditemui di kantornya, Jumat, (6/9).
Menurut Wibawanti, KIE yang dilakukan oleh tokoh agama akan lebih mudah diterima masyarakat. Agama menjadi sarana jitu dalam mengedukasi masyarakat. Salah satu majid di Padukuhan Ngasem Kidul, Kalurahan Plembutan menjadi yang pertama menggunakan naskah tersebut.
BACA JUGA: Cegah Antraks, Gunungkidul Bikin Raperda untuk Hentikan Tradisi Brandu
DPKH juga masih akan menjalin komunikasi lagi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gunungkidul untuk mendiseminasikan naskah tersebut. Selain itu, ada pertimbangan untuk menerbitkan surat edaran (SE) bupati ihwal pencegahan antraks melalui khotbah tokoh agama.
Lebih jauh, Wibawanti juga mengatakan pihaknya telah menggelar KIE di sekolah-sekolah dan masyarakat melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Begitupun dengan Gerakan Peduli Penyakit Antraks dan Lainnya (Gerda Kita).
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Produksi DPKH Gunungkidul, Suyanto mengatakan ada sebanyak 143.796 sapi potong di Gunungkidul mengacu pada data akhir Desember 2023. Sedangkan, jumlah kambing ada 214.860 ekor dan domba ada 16.583 ekor.
Kapanewon Ponjong menjadi wilayah dengan jumlah sapi potong terbanyak yaitu 13.960 ekor. Sedangkan Panggang menjadi yang wilayah dengan jumlah sapi potong paling sedikit yaitu 3.269 ekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tiru Dedi Mulyadi, Wali Kota Semarang Pertimbangkan Kirim Geng Remaja ke Barak Militer
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Bus DAMRI Buka Rute Jogja ke Semarang, Ini Jadwal dan Tarifnya
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo dan Kutoarjo Jogja Hari Ini 19 Mei 2025
- Perhatikan Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini 19 Mei 2025, Keberangkatan dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Layanan SIM Keliling di Jogja Hari Ini 19 Mei 2025
- Pembangunan Kantor Terpadu Pemkab Gunungkidul Belum Bisa Dilanjutkan, Begini Alasannya
Advertisement